Hanya dengan melihat orang gemuk, nafsu makan bisa meningkat dan pilihan menu makan cenderung menjadi tidak sehat. Jika biasanya menghindari gula, sejenak orang itu bisa lupa dan menuruti selera yang tidak sehat misalnya makanan manis dan berlemak.
Penelitian terbaru ini dikhawatirkan makin menguatkan stigma negatif terhadap orang gemuk. Ilmuwan melakukan 2 penelitian terpisah untuk penelitian ini. Peneliti tersebut adalah Dr Margaret C Campbell dari Leeds School of Business dan Gina S Mohr dari University of Colorado.
Penelitian pertama dilakukan di sebuah lobi perkantoran, dengan cara menyebarkan kuesioner yang harus dibaca dan diisi oleh responden. Ada 3 jenis kuisioner yang diedarkan, masing-masing disertai gambar orang gemuk, orang langsing dan satu lagi gambar lampu.
Sebagai ucapan terima kasih, responden yang sudah meluangkan waktu untuk menjawab kuisioner dipersilakan mengambil permen. Dikutip dari Eurekalert,responden mengambil sendiri permen-permen tersebut sesuka hati karena peneliti menyediakannya dalam jumlah banyak.
Ketika dibandingkan, ada hubungan antara jenis kuisioner yang dibagikan dengan jumlah permen yang diambil. Responden yang mengisi kuisioner bergambar lampu dan orang langsing mengambil permen lebih sedikit daripada responden yang mengisi kuisioner bergambar orang gemuk.
Sementara penelitian kedua dilakukan dalam beberapa acara pesta, yang diselingi makan-makan dengan menu prasmanan. Tanpa diketahui responden, peneliti menghadirkan tamu yang memiliki badan sangat gemuk dan tampak mencolok ke beberapa acara pesta.
Pada acara pesta yang tidak dihadiri tamu gemuk, porsi makan dan pilihan menu makan tidak ada yang mencolok. Ada yang memang lebih suka menu enak meski tidak sehat, namun sebagian hanya mengambil sayuran dan makanan berserat karena sedang diet.
Namun ketika ada tamu gemuk yang dihadirkan, orang-orang yang sedang diet sekalipun ikut-ikutan mengambil makanan berlemak dan minuman manis. Porsinya juga meningkat, sehingga menyiratkan bahwa orang-orang tersebut lupa pada program dietnya.
Sumber :
health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar